Lapas Perempuan, 24 Desember 2024 – Di balik dinding tinggi Lapas Perempuan, sebuah langkah kecil menuju perubahan besar telah dimulai. Dosen dan mahasiswa program magister, di bawah bimbingan Dr. Yulita Kurniawaty Asra, M.Psi, Psikolog, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang mengintegrasikan ilmu dari mata kuliah Konseling dan Pengembangan dengan praktik nyata untuk mendukung perjalanan hidup warga binaan.
Dalam rangka mengaplikasikan ilmu dan memperkuat peran perguruan tinggi dalam masyarakat, dosen dan mahasiswa program magister mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Lapas Perempuan. Kegiatan ini terintegrasi dengan mata kuliah Konseling dan Pengembangan yang bertujuan memberikan dukungan psikologis dan pengembangan diri bagi warga binaan.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Yulita Kurniawaty Asra, M.Psi, Psikolog ini melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan berbagai program interaktif. Beberapa program utama yang dilakukan meliputi sesi konseling kelompok, pelatihan keterampilan hidup (life skills), dan motivasi pengembangan diri untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat.
Sesi pertama dimulai dengan konseling kelompok yang hangat dan penuh empati. Para peserta diajak untuk berbagi cerita hidup mereka—proses yang mungkin sederhana, tetapi penuh makna. Dalam suasana yang nyaman, warga binaan berbagi tentang tantangan yang mereka hadapi, sekaligus mendapatkan perspektif baru untuk mengatasinya.
Selain itu, pelatihan life skills menjadi bagian penting dari program ini. Pelatihan ini mencakup pengembangan keterampilan komunikasi, manajemen emosi, dan perencanaan masa depan. “Kami tidak hanya ingin mereka bertahan, tetapi juga mampu bangkit dengan keterampilan yang akan membantu mereka kembali ke masyarakat,” ujar Dr. Yulita dengan penuh semangat.
Peran Mahasiswa: Belajar dan Memberi Makna
Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi pengalaman tak terlupakan. Mereka tidak hanya belajar menerapkan teori konseling secara langsung, tetapi juga memahami dinamika manusia yang sesungguhnya. “Saya belajar bahwa setiap individu memiliki cerita dan peluang untuk berubah. Tugas kami adalah membantu mereka menyadari potensi itu,” ujar salah satu mahasiswa peserta program.
Kesan mendalam juga datang dari warga binaan. Salah satu peserta menyampaikan, “Saya merasa dihargai sebagai manusia, bukan hanya sebagai orang yang pernah salah. Program ini membuat saya yakin bahwa masa depan masih bisa saya genggam.”
Dr. Yulita menutup kegiatan dengan pesan yang menyentuh, “Pengabdian masyarakat bukan hanya tentang memberi, tetapi juga menerima pelajaran berharga dari mereka yang kita bantu. Di balik jeruji ini, saya melihat kekuatan luar biasa dalam diri setiap perempuan yang ingin berubah.”
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi jembatan untuk menciptakan harapan. Dengan sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, langkah kecil seperti ini dapat menjadi awal dari perubahan yang besar dan bermakna.
Program Magister Psikologi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau, akan terus mendukung program-program pengabdian masyarakat sebagai wujud tanggung jawab sosial, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia yang holistik dan inklusif.