Kamis , Januari 30 2025

Ekspose Kuliner Melayu: Dukungan Psikologi Tamadun Melayu dan Kearifan Lokal

Pekanbaru, 24 Desember 2024 – Program Magister Psikologi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau menggelar kegiatan bertajuk Ekspose Kuliner Melayu sebagai upaya mendukung integrasi psikologi tamadun Melayu dan kearifan lokal. Acara ini diselenggarakan dengan semangat memperkuat identitas budaya serta menghubungkannya dengan perspektif psikologi modern.

Ketua Program Studi Magister Psikologi, Dr. Yulita Kurniawaty Asra, M.Psi, Psikolog, menyambut dengan antusias kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan berbagai pelaku kuliner Melayu dari Riau ini. Dalam sambutannya, Dr. Yulita menyampaikan bahwa eksplorasi kuliner tidak hanya berbicara tentang rasa dan tradisi, tetapi juga tentang makna mendalam di balik budaya dan psikologi masyarakatnya.

“Kuliner Melayu kaya akan simbol, nilai, dan filosofi yang mencerminkan harmoni, keramahan, serta semangat gotong-royong masyarakatnya. Dengan mengintegrasikan kearifan lokal ini ke dalam psikologi tamadun Melayu, kita bisa menciptakan pendekatan yang lebih humanis dan relevan dalam mendalami perilaku serta dinamika masyarakat,” ujar Dr. Yulita.

Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari Dekan Fakultas Psikologi, Dr. H. Kusnadi, M.Pd. Dalam pernyataannya secara terpisah, beliau menegaskan pentingnya kolaborasi antara ilmu psikologi dan budaya lokal sebagai bentuk upaya memajukan kajian yang berbasis nilai-nilai ke-Melayu-an. “Kearifan lokal adalah fondasi kuat yang mampu memberikan perspektif unik dalam pendekatan psikologi yang lebih kontekstual,” tutur Dr. Kusnadi.

Ekspose ini menampilkan berbagai jenis kuliner khas Melayu, seperti rendang daging kambing, gulai patin, lemang, dan serabai durian. Tidak hanya mencicipi, peserta juga diberikan penjelasan tentang filosofi di balik setiap hidangan. Misalnya, lemang yang dimasak dalam bambu melambangkan kebersamaan dan kesederhanaan, sedangkan gulai patin mencerminkan kearifan dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.

Dalam sesi diskusi, para mahasiswa diajak untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai budaya dalam kuliner dapat dihubungkan dengan teori-teori psikologi, seperti konsep kebahagiaan kolektif, adaptasi sosial, dan penghargaan terhadap tradisi.

Ekspose Kuliner Melayu ini menjadi langkah nyata Program Magister Psikologi UIN Suska Riau dalam mendorong sinergi antara budaya dan ilmu pengetahuan. Tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, acara ini juga memperkaya wawasan akademik para mahasiswa dengan mengaplikasikan nilai-nilai budaya dalam pendekatan psikologi.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi program studi lainnya untuk terus menggali dan mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam kurikulum pendidikan tinggi. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Yulita, “Dengan memahami akar budaya kita, kita dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membangun masyarakat yang berdaya, berbudaya, dan sejahtera.” Ungkap beliau.

About imam.hanafi

Check Also

Menjalin Harapan di Balik Jeruji: Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa di Lapas Perempuan

Lapas Perempuan, 24 Desember 2024 – Di balik dinding tinggi Lapas Perempuan, sebuah langkah kecil …